Jumat, 16 Mei 2008

23- h. Sunan Ampel


















الحمد لله رب العلمين kita sampai di kota pahlawan Suroboyo kita langsung istirahat di masjid Ampel(tidur) eh.. tau-tau sudah waktunya Shubuh kita ambil air wudhu dan melaksanakan sholat shubuh, sesudah itu kita langsung ziarah di maqom Sunan Ampel.
Sunan Ampel

Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang

Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.

Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.

Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.

Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah "Mo Limo" (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk "tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina."

Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.

Keampuhan Sunan Ampel

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ali Rahmatullah dinamai Raden Rahmat atau disebut juga dengan Sunan Ampel. Ia melakukan penyebaran agam islam pada zama kerajaan Majaphit. Setelah Mahapatih Gajahmada dan Prabu Hayam Wuruk wafat, kerajaan Majapahit terpecah belah dan serin terjadi peperangan.

Didalam masa penyebaran agama islam Sunan Ampel suka memberikan petuah-petuah ataupun sesuatu yang dapat menyembuhkan penyakit dengan hanya berucapkan dua kalimat sahadat. Sunan Ampel mendirikan beberapa pesantren guna memasyarakatkan ajaran agama islam, yang pada waktu itu dikenal salah satu ajarannya adalah "MOLIMO" yaitu tidak bermain judi, tidak minum minuman keras, tidak mengisap candu ganja, tidak mencuri dan tidak berzinah.

Sunan Ampel yang memberikan gagasan agar didirikan kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu Kerajaan Demak yang di rajai oleh Raden Patah. Selain itu Sunan Ampel juga mendirikan Masjid Agung Demak yang tersohor sampai saat ini, dari empat tiang salah satunya dibuat dari serpihan kayu tipis-tipis yang dilapis menjadi tiang yang dinamai Tiang Sunan Ampel.

Didalam Masjid Agung Ampel inilah terjadi suatu kemukjijatan yaitu salah satu murid Sunan Ampel yakni Mbah sholeh yang usianya sudah tua yang kerjaannya selalu membersikan Masjid Agung Demak ini wafat, dan semenjak wafatnya keberadaan Masjid tidak sebersih sewaktu Mbah sholeh masih ada. Sunan Ampel pun berkata "Seandaikan Mbah sholeh masih hidup pasti Masjid ini sangat bersih", secara tiba-tiba Mbah sholeh hidup kembali sedang membersihkan Masjid. Dan kisah Mbah sholeh ini ia telah wafat dan hidup kembali sebanyak sembilan kali, ia hidup setelah Sunan Ampel berucap "Seandaikan Mbah Saleh masih hidup pasti Masjid ini sangat bersih". Disamping Masjid terdapat sembilan makam yaitu makam Mbah sholeh.



Mbah Bolong dan kiblat

Shonhaji adalah murid Sunan Ampel. Pada waktu pembangunan masjid, Shonhaji yang menunjukkan arah kiblat. Arah kiblat itu kemudian dijadikan referensi konstruksi masjid.

Setelah masjid jadi, para sahabat masih meragukan akurasi kiblat Masjid Agung Sunan Ampel. Maka Shonhaji kemudian melubangi dinding di sebelah kanan tempat imam, lalu berkata “Lihat lubang ini, ka’bah dapat terlihat”. Dan ternyata benar para sahabat dapat melihat ka’bah melalui lubang itu. Sejak itu Shonhaji dikenal sebagai Mbah Bolong.


Mbah Sholeh dan sembilan makam

Mbah Sholeh adalah tukang sapu Masjid Agung Sunan Ampel di masa hidupnya Sunan Ampel. Bila menyapu sangatlah bersih, sehingga orang yg bersujud di masjid tidak merasa ada debu di dahinya.

Ketika Mbah Sholeh wafat, beliau dimakamkan di sebelah timur masjid. Kemudian ketika masjid menjadi kotor, Sunan Ampel sempat bilang “Bila Mbah Sholeh masih hidup, bersihlah masjid ini”. Mendadak Mbah Sholeh ada di tempat imam, sedang menyapu. Beberapa bulan kemudian Mbah Sholeh wafat dan dimakamkan persis di sebelah makamnya yg dulu. Kejadian berulang, dan ucapan Sunan Ampel pun keluar lagi. Sehingga Mbah Sholeh muncul lagi.

Setelah makam Mbah Sholeh ada delapan, Sunan Ampel wafat. Beberapa bulan kemudian Mbah Sholeh wafat. Dan tidak muncul lagi. Sehingga total makam Mbah Sholeh ada sembilan.

Tanggung jawab kita sebagai generasi penerus

Lalu gimana cara kita menghormati Sunan Ampel, dan para wali lainnya? Tentu dg melanjutkan perjuangan mereka, memelihara hasilnya, mengembangkan dan melestarikannya. Juga berdoa pada Allah SWT, semoga amal perjuangan mereka dan jerih payah mereka diterima oleh-Nya dan mendapat imbalan pahala sebaik2nya.


BACA : MBAH HAMID (pasuruan)



Sunan:Kudus,Muria,Bonang,Gresik,Giri,Drajad,Ampel,Asmorokondi,Mbah hamid,Habib Abu Bakar Assegaf.

1 komentar:

bambang tr mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb. Kyai.....

Menarik sekali blog panjenengan. Saya minggu lalu baru saja ziarah ke ampel. banyak hikah yang saya ketemukan disana. Semoga Allah meridhoi.
Saya berharap dapat berkenalan dengan habib/kyai.. apa boleh. Saya tinggal dijakarta. blog
Wassalamu'alaikum wr. wb.
ttd bambang tr. jakarta
kami : www. konsulalternatif.co.cc