Biasanya ulang tahun identik dengan party (baca: pesta), traktiran, nyanyi-nyanyi, tiup lilin, potong kueh. Paling enggak itu jawaban yang saya dapat setelah bertanya pada 20 teman. Tapi ada juga yang menyelipkan jawaban syukur, inget Allah & saatnya insyaf.
Sebenarnya ada hal yang lebih penting lagi untuk dilakukan pada saat memperingati hari lahir. Yaitu melakukan muhasabah – menghisab diri. Bahasa biasanya introspeksi diri, bengong mikirin 4 hal:
Yang pertama mikir apa kelebihan kita. Kalau didepan teman sih bisa tuh lancar ngomongin bagusnya diri sendiri. Nah coba lakukan hal yang sama saat hari ulang tahun, tengah malam pas tahajjud. Masih bisa ngomong yang sama…? Atau cari kebaikan apa yang sudah kita lakukan, prestasi yang dicapai, target yang berhasil diraih.
Kalau sudah, masuk ke fase kedua, Kekurangan Saya adalah…. Ada beberapa temen saya yang agak kesulitan untuk nemuin kekurangannya (kalau dilakukan sendiri). Bisa kok dilakukan sendiri, coba ngeliat ke ‘bawah’ jangan ngedongak keatas mulu. Ada orang yang gak beruntung kayak kamu, sudah melakukan apa untuk mereka, ada kesempatan kamu untuk turun kedapur bikin sarapan sendiri, tapi kamu malah teriak “Mbaaak,..roti panggang pake meses dong, bawain kekamar yaaa…”
Ketiga,…yang bisa direnungkan adalah USIA. Udah dikasiy kesempatan hidup selama … tahun, Allah dah kasih kesempatan …. tahun untuk menebarkan kasih sayang dimuka bumi, udah dipake belum yahh. Udah pernah bersyukurkah? Allah berkata, “Barangsiapa yang mensyukuri nikmatKU, maka akan Kutambah atas mereka. Tapi barangsiapa yang kufur atas nikmatKu itu, maka ingat siksaKu amat pedih.”
Terakhir bisa merenung tentang PERSIAPAN. Dengan usia segini, what’s next I will do. Usia segini, berarti taun depan bakal ngadepin UAN, 5 tahun lagi, dah harus siap untuk ……, karna di usia segitu orang tuaku masuk usia pensiun, makanya aku dah harus bisa mandiri. Itu untuk dunia, persiapan di akhirat, rencana ku bakal…….
Insya Allah dengan pola pemikiran seperti itu, tiap memperingati hari lahir, kita bisa jadi manusia yang senantiasa bersyukur.
Minggu, 04 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar