Waktu sampai di colo (muria) kita Khotmil Qur'an,Maulid,tahlilan di masjid colo,
Dan setelah itu Mbah Sulaiman mulai beraksi.....................
SUNAN MURIA
Raden Umar Syaid, atau Raden Said yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Sunan Muria adalah salah seorang dari kesembilan wali yang terkenal di Jawa. Dalam riwayat dikatakan bahwa beliau adalah putera dari Sunan Kalijaga, nama kecilnya ialah Raden Prawoto, dalam perkawinannya dengan Dewi Soejinah putri Sunan Ngudung, jadi kakak dari Sunan Kudus, Sunan Muria memperoleh seorang putera yang diberi nama Pangeran Santri, dan kemudian mendapat julukan dengan : Sunan Ngadilungu. Sunan Muria juga terhitung salah seorang penyokong dari kerajaan Bintoro yang setia, disamping ikut pula mendirikan masjid Demak., semasa hidupnya dalam menjalankan dakwah ke-Islam-an, yang menjadi daerah operasinya terutama adalah di desa-desa yang jauh letaknya dari kota pusat keramaian. Beliau lebih suka menyendiri dan bertempat tinggal di desa, bergaul serta hidup di tengah-tengah rakyat jelata. Sunan Muria lebih suka mendidik rakyat jelata tentang agama Islam disepanjang lereng Gunung Muria yang terletak 18 KM jauhnya di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah. Cara beliau menjalankan dakwah ke-Islam-an adalah dengan jalan mengadakan kursus-kursus terhadap kaum dagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata.Beliaulah kabarnya yang mempertahankan tetap berlangsungnya gamelan sebagai satu-satunya seni Jawa yang sangat digemari rakyat serta dipergunakannya untuk memasukkan rasa ke-Islam-an ke dalam jiwa rakyat untuk mengingat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu beliau adalah pencipta dari gending "Sinom dan Kinanti". Kini beliau dikenal dengan sebutan Sunan Muria, oleh karena beliau dimakamkan diatas gunung Muria, termasuk dalam daerah kerajaan Kudus.Kita langsung ke Kota Tuban (Sunan Bonang)
Baca : Sunan Bonang..............
Sunan:Kudus,Muria,Bonang,Gresik,Giri,Drajad,Ampel,Asmorokondi,Mbah hamid,Habib Abu Bakar Assegaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar