Senin, 12 Mei 2008

16- a. Sunan Kudus













Peserta ziarah ada yang ahli sejarah Wali Songo Namanya Mbah Sulaiman tanpa di Komando dia langsung bercerita........

Sunan Kudus dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung, adalah panglima perang Kesultanan Demak Bintoro, dan Syarifah, adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.

Sunan Kudus pernah menjabat sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, dan dalam masa pemerintahan Sunan Prawoto, dia menjadi penasihat bagi Arya Penangsang. Selain sebagai panglima perang untuk Kesultanan Demak, Sunan Kudus juga menjabat sebagai hakim pengadilan bagi Kesultanan Demak.

Dalam melakukan dakwah penyebaran Islam di Kudus, Sunan Kudus menggunakan sapi sebagai sarana penarik masyarakat untuk datang untuk mendengarkan dakwahnya. Sunan Kudus juga membangun Menara Kudus yang merupakan gabungan kebudayaan Islam dan Hindu yang juga terdapat Masjid yang disebut Masjid Menara Kudus.

Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kudus Kulon, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus, Jawa Tengah.Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.

Keampuhan Sunan Kudus

Nama aslinya adalah Raden Ja'far dikenal dengan nama Sunan Kudus. Dan ayahnya bernama Raden Usma Haji yang dikenal dengan nama Sunan Ngundung berasa dari Jipang Panolan di kota Blora.

Saat Sunan Kudus sedeng menunaikan ibadah haji, di Mekkah sedang mewabah penyakit yang sulit disembuhkan dan rada Arab sampai mengumumkan sayembaya barang siapa yang bisa menyembuhkan warga Mekkah akan diberi hadiah. Sudah banyak sekali yang mencoba tapi gagal.

Lalu Sunan Kudus yang waktu itu berada di Mekkah mencobanya dan berhasil memerangi wabah penyakit. Didepan Ka'bah yang disebut Multazam dipanjatkannya do'at yang khuyuk kepada Tuhan, ia memohon kekuatan untuk menyembuhkan rakyat Mekkah. Allah mendengar do'a tersebut dan mengabulkannya. Mekkah dan keluarha Raja Saudi Arabia akhirnya sembuh dari penyakit.

Ketika Raja hendak memberi hadian berupa emas dan uang, Sunan Kudus menolaknya dengan halus dengan berdalih bahwa kesembuhan rakyat Mekkah karena kemauan dari Allah. Namu Raja bersikeras karena do'a Sunan Kudus lah penduduk Mekkah terbebas dari wabah penyakit.

Karena dipaksanya oleh Raja Arab untuk menerima hadiah, Sunan Kudus berkali-kali meolak denga halus, dan tiba-tiba Sunan Kudus teringat pada masjid yang dibangunnya di Jawa. Baiklah Yang Mulia, ucap Sunan Kudus, saya hanya memohon sebuah batu yang berasal dari Baitul Maqdis di Palestina. Batu itu akan saya pasang di pengimaman masjid saya di jawa, ucap Sunan Kudus. Dengan senang hari Raja menuruti permintaannya itu dan Batu mulia pemberian Raja Arab dibawah pulang.

Singkat cerita kita langsung menuju ke Sunan Muria

Baca : Sunan Muria....................



Tidak ada komentar: